Rabu, 21 Januari 2009

NEGERI YANG ANEH

20 Januari 2009, Barrack Obama resmi dilantik sebagai Presiden Amerika yang ke-47. Pelantikan Presiden kulit hitam pertama di AS itu berlangsung sangat meriah dan disiarkan langsung di stasiun televisi berbagai negara. Euphoria pun begitu menyeruak di hampir seluruh penjuru dunia. Hal ini benar-benar menahbiskan Amerika sebagai Embah-nya kapitalisme. Bagaimana tidak? acara seremonial pelantikan presiden saja dijual secara komersil. Aksesoris bergambar Obama pun laris manis bak kacang goring. Sungguh suatu aktivitas bisnis yang akan sangat menguntungkan bagi negeri yang sedang dilanda krisis tersebut.

Yang aneh, Indonesia, negara yang cukup jauh dari Amerika, negara yang tidak pernah ada sangkut pautnya dengan Obama, pelantikan Obama menjadi acara yang cukup dinantikan oleh banyak orang. Bahkan, di SD Menteng Jakarta sampai ada acara selamatan atas pelantikan Obama yang pernah dua tahun sekolah di SD tersebut.

Sudah hilangkah nasionalisme dan kebanggaan kita sebagai bangsa? Kenapa kita harus bangga dengan Obama yang bukan apa-apa bagi kita. Hanya sekedar pernah dua thun tingal di Jakarta, terus kita begitu serius hingga melakukan selamatan? Bahkan Obama juga mungkin sudah lupa masa kecilnya di Menteng tersebut. Apakah bangsa Indonesia sudah terkena sindrom “numpang tenar”?

Ketika prosesi pelantikan Presiden RI, pernahkan ada euphoria seperti itu? Apakah SD tempat presiden SBY sekolah, mengadakan selamatan ketika SBY dilantik sebagai presiden? Tidak ada.

Ya, bangsa kita pada dasarnya adalah bangsa pengikut dan pengekor. Kita tidak pernah bisa bangga dengan apa yang kita miliki. Sebaliknya, kita seringkali merasa bangga dengan apa yang dimiliki orang lain. Banyak anak-anak muda kita dengan PD-nya memakai kaos bergambar bendera Amerika atau bendera Inggris. Sangat jarang yang berani berjalan-jalan atau tampil di depan publik dengan menempelkan bendera merah putih di dada. Jadilah kita bangsa yang inferior, minder, lemah, dan tentu saja … Aneh.

Ya, negeri ini memang aneh. Presiden negera lain yang dilantik, Gubernur DKI malah menggelar acara nonton bareng pelantikan Obama. Obama yang jadi presiden Amerika, bangsa kita ikutan repot. Memangnya Obama ada waktu untuk memikirkan persoalan di negeri ini? Apakah Obama akan sangat serius menciptakan perdamaian di dunia, dan berhenti mendukung Isarael? Jawabannya tentu saja tidak. Bahkan pada pidato kepresidenan yang disampaikannya pun tidak terlontar ungkapan simpati terhadap nasib rakyat Palestina yang menderita akibat serangan brutal Israel. Bahkan Israel yang ditenggarai menggunakan senjata pemusnah massal dalam serangannya tersebut, sama sekali tidak ada kritik sedikitpun terhadapnya. Pantaskah dunia berharap padanya?

Bagi saya….. Obama is not a president of Indonesia. Obama Is not a president of the world, So… Obama is just another american person.

Indonesia ikut larut dalam euphoria pelantikan Obama? Negeri yang aneh…..

Bandung, 22 Januari 2009