Minggu, 23 Agustus 2009

RAMADHAN 1430 H. LEBIH BAIKKAH?

Tak terasa, Ramadhan 1430 H sudah kita masuki. Beragam suasana khas Ramadhan akan segera menyapa kita. Namun ada halyang jauh lebih penting bagi kita, terutama saya pribadi, yang menjadi fokus utama di bulan Ramadhan kali ini.

Saya berfikir apakah Ramadhan kali ini, keadaaanku akan menjadi lebih baik dibanding ahun sebelumnya? Atau malah tetap, bahkan lebih buruk. Itulah yang aku takuti, Ramadhan kali ini lebih buruk atau tetap dibanding ramadhan sebelumnya.

Ramadhan tahun lalu, aku sudah setting dengan beragai aktivitas, namun Allah berkehendak lain, aku terserang sakit yang memintaku beristirahat hingga lebih dari satu bulan. Praktis, Ramadhan tahun lalu hanya diisi dengan istirahat, nonoton tv, baca buku, dan menunggu waktu buka. Sunguh bukan Ramadhan yang ideal buatku.
Kini, seperti biasa... kegiatanku di bulan sui ini cukup padat, walaupun aku coba menghemat tenaga, agar tak kejadian sakit lagi seperti Ramadhan tahun lalu. Lagi-lagi aku bertanya, apakah padatnya aktivitasku di bulan Ramadhan ini bisa mengubah diriku menjadi lebih baik?

Beberapa waktu yang lalu aku baca buku panduang "Tuhan Inilah Proposal Hidupku" karya Jamil Azzaini. Dimana dalam buku itu diajarkan bagaimana cara membuat proposal hidup secara lengkap. Kenapa harus membuat proposal hidup? Jawabannya sederhana; Untuk mengadakan kegiatan Agustusan saja kita butuh proposal, mengapa untuk aktivitas selama hidup kita nggak buat proposal? Dan ada penelitian menunjukan bahwa orang-orang yang memiliki cita-cita hidup dan menuliskannya akan jauh lebih sukses dibanding orang yang memiliki cita-cita dan rencana hidup namun tidak pernah menuliskannya. Bahkan akan jauh lebih sukses dibanding orang yang tidak punya rencana sama sekali.

Akhir-akhir ini banyak sekali keinginanku yang belum tercapai. Maka saatnya bagiku untuk menjadikan keinginanku itu lebih terencana, lebih tersistematis, dan tentu saja lebih jelas capaiannya. Aku harus segera membuat proposal hidup, Life Planning, atau apapun namanya. Setelah itu, aku serahkan proposal itu pada Rabb-Ku, biarlah Dia yang memutuskan. Aku bisa mencapainya atau tidak.
Mudah-mudahan dengan cara ini hidupku lebih terencana, dan Ramadhan kali ini bisa jauh lebih baik dibanding Ramadhan yang lalu.

Nantikan proposal hidup Achmad Faisal di edisi berikutnya
Wassalam,

Tidak ada komentar: